top of page
Search

Inovasi Social Entrepreneurship pada SE Marketplace UAJ 2018

Updated: Jul 9, 2019

Social Entrepreneurship Marketplace UAJ 2018


Flower of Hope


Dari dua puluh lima peserta SE Marketplace berikut adalah beberapa diantaranya.  Yang pertama adalah Flower of Hope (FoH) yang merupakan karya dari Hermawan, alumni mahasiswa Fakultas Teknobiologi (FTb) Unika Atma Jaya.  


FoH merupakan organisasi berbasis profit yang mendaur ulang bunga hias segar yang sudah tidak dipakai dengan cara mengawetkannya melalui metode dan teknologi tertentu sehingga bertahan hingga satu tahun.  Bunga-bunga segar tersebut dikumpulkan dari hotel dan pasar untuk kemudian diawetkan. Upaya ini selain mengurangi sampah juga menambah nilai jual bunga, harga jual bisa mencapai sepuluh kali lipat per kuntum. Melalui metode ini membantu petani bunga meningkatkan pendapatan karena bisa menjual produk yang bersaing dengan bunga impor karena harga jual bunga segar yang diawetkan ini sepertiga harga bunga impor.



Preserved Flower by Flower of Hope (FoH)


“Cita-cita kami bagaimana untuk mengembangkan produk preserved flower lokal agar dapat menguasai pasar lokal dan dapat menghentikan impor presereved flower dari luar dan juga dapat mengembangkan perekonomian didalam komunitas lokal serta menciptakan produk dengan daya guna dan daya saing yang tinggi serta ramah lingkungan.” ujar Hermawan saat diwawancarai.

R

Penelitian FoH ini sudah berjalan hampir dua tahun dan saat ini sedang menunggu proses paten.  Pengurusan paten bersama Unika Atma Jaya (UAJ) dengan pembagian 40:60 antara UAJ dan pemilik produk.  Saat ini harapan FoH adalah adanya angel investor untuk membantu masalah modal untuk penelitian lebih lanjut sehingga menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi.



Rektor Atma Jaya mengunjungi booth-booth pada SE Marketplace UAJ 2018


Rain Water Harvesting (RWH)


Do you have a design in mind for your blog? Whether you prefer a trendy postcard look or you’re going for a more editorial style blog - there’s a stunning layout for everyone. easier.

Inovasi lainnya adalah Rain Water Harvesting (RWH) yaitu integrasi model pengelolaan air berupa pemanfaatan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih secara ramah lingkungan dan efisien. Menurut Herman Yosef Sutarno, sebagai pengembang sistem ini, RWH sudah diimplementasikan sebagai proyek percontohan di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Muara Baru, Jakarta Utara. Tahun ini, konsep RWH juga diintegrasikan dengan pengelolaan sampah yang berkelanjutan di kompleks hunian vertikal untuk mendukung konsep pembangunan kota yang berkelanjutan (sustainable city) sebagai salah satu fokus pilar pembangunan infrastruktur pemerintah.



ACOPE


Untuk bidang kesehatan, inovasi ACOPE (Atma Jaya Community Ophthalmology Program & Education) yang diwakili dr. Cisca Kuswidyati, Sp.M adalah program mencegah kebutaan di Indonesia khususnya Indonesia Bagian Timur.  Program pemeriksaan mata melalui metode RAAB (Rapid Assesment of Avoidable Blindness) adalah metodologi pemeriksaan mata survei cepat yang dikembangkan di Pusat kesehatan mata internasional untuk mencegah kebutaan sejak dini. Selain itu proyek lainnya adalah manajemen penyakit mata, terapi dan pemeriksaan katarak.


Bidang Community Development


e original, show off your style, and tell your story.

novasi lain terkait community development yang ada di event ini adalah, Dodol dan Sirup Kojo dari Tim Peduli Mentawai, Kripik Pongs dari dusun ponggang hasil dari pengabdian masyarakat Fakultas Teknik yang membantu dalam pembuatan mesin keripik, kemasan dan lainnya. Pengolahan Limbah Rumah Tangga untuk Pupuk Kompos. Pengelolaan air bersih dengan budidaya ikan lele dari sistem aquaponic. Atma Jaya Warrior (Fodim – UKM Forum Diskusi Mahasiswa) yaitu kegiatan pelatihan keterampilan atau bantuan sosial kepada kelompok masyarakat. Dan yang terakhir Charity Cancer Camp (AMSA : Asian Medical Students Association) yaitu program bantuan bagi penderita kanker maupun dukungan bagi keluarga penderita kanker,  dan masih banyak lagi.


 Masih perlu Dukungan Dunia Usaha


Selain pameran, program SE Marketplace juga diisi dengan rangkaian Talkshow yang menghadirkan dengan narasumber baik dari praktisi atau perusahaan yang bergerak dalam lingkungan beserta dengan partisipan SE yang bergerak dalam bidang yang sama.

Talkshow pertama mengenai lingkungan dengan topik Social entrepreneurship in developing a better environment.  Menghadirkan para pembicara Bambang Ismawan (pendiri majalah Trubus dan Ketua Yayasan Bina Swadaya), Fazia (Waste4change, startup yang bergerak dibidang pengelolaan sampah), Tarno dari Rain Water Harvesting UAJ dan Fredi  dari Pengolaan Limbah  Rumah tangga menjadi Pupuk Organik dan aplikasinya.

Faiza dalam pemaparan materinya  mengatakan “Sampah adalah masalah serius di Indonesia.   Faktanya daur ulang di Indonesia masih sangat rendah.  Laut Indonesia adalah nomor dua terkotor di dunia dan  diperkirakan tahun 2050 di laut Indonesia akan lebih banyak sampah dibandingkan ikan.  Indonesia juga merupakan sungai dengan sampah terkotor nomor dua di dunia.”  Latar belakang tersebut yang membuat Waste4change fokus pada empat program yaitu konsultasi, kampanye, manajemen pengelolaan sampah dan daur ulang.



Talkshow SE Marketplace 2018


Talkshow kedua dengan topik community development menghadirkan pembicara Vanessa Reksodipoetro ( Yayasan Usaha Mulia), Debora R. Tjandrakusuma (PT. Nestle), Frederick E. Gaughana (BTPN Syariah), Ibu Eni dari Teknik Industri UAJ dan Mang Ujang tokoh desa Ponggang (community development di Ponggang).    Mang Ujang dalam kesempatan ini juga memberikan apresiasinya kepada UAJ “kalau universitas lainnya biasanya hanya memberikan pelatihan tapi Atma Jaya dengan tekun dan kesabaran memberikan pendampingan bagi (pemberdayaan) masyarakat ponggang.”


Talkshow pamungkas dengan topik kesehatan menghadirkan dr.Sandy Qlintang (Kalbe Farma), Marinna Eka Amalila (Prodia), Sherine (Genetics Indonesia), dr.Cisca Kuswidyati, Sp.M, M.Sc dan dr.Edhyana, Ph.D (Atma Care for Thalassemia).


Elisabeth Rukmini, Ph.D, Wakil Rektor Unika Atma Jaya mengatakan “melalui sejarah panjang social engagementUnika Atma Jaya, kami berupaya menciptakan kebutuhan yang sama dalam masyarakat dengan salah satu kuncinya bagaimana universitas dapat mempengaruhi masyarakat melalui praktik-praktik, tingkah laku dan pembuatan kebijakan.  Melalui program ini kami berupaya menemukan para pemangku kepentingan dan utamanya masih butuh banyak dukungan dunia usaha sehingga para pelaku social entrepreneurship makin tumbuh, berkembang dan berkelanjutan.”

31 views0 comments
bottom of page